Kimia kombinatorial merupakan suatu pendekatan dalam ilmu kimia yang melibatkan sintesis berbagai jenis molekul yang berjumlah banyak tetapi erat terkait satu sama lain. Proses ini dibantu oleh simulasi dengan komputer dan peralatan robotik.
Kimia kombinatorial melibatkan metode sintesis kimia yang memungkinkan untuk mempreparasi senyawa dalam jumlah yang besar (puluhan hingga ribuan atau bahkan jutaan) dalam suatu proses tunggal. Perpustakaan senyawa tersebut dapat dibuat sebagai campuran, serangkaian senyawa tunggal atau struktur senyawa kimia yang dihasilkan dari program komputer.Kimia kombinatorial dapat pula digunakan untuk mensintesis molekul kecil dan peptida.
Strategi yang digunakan untuk mengidentifikasi komponen yang berguna dalam perpustakaan senyawa tersebut juga merupakan bagian dari kimia kombinatorial. Metode yang digunakan dalam kimia kombinatorial dapat pula diaplikasikan di luar bidang ilmu kimia.
Yang membedakan proses sintesis kimia secara
tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah
bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial,
pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan
membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang
berbeda-beda Perbandingan antara proses sintesis kimia secara
tradisional dan kombinatorial dapat diilustrasikan
sebagai berikut
Pada sintesis secara tradisional, sesuai pada contoh di
atas, dimisalkan senyawa A direaksikan dengan
senyawa B membentuk senyawa AB. Reaksi
dilakukan satu demi satu. Sementara itu, pada sintesis
secara kombinatorial, dimungkinkan untuk membuat
setiap kombinasi yang memungkinkan, mulai dari A1
hingga An, dengan B1 hingga Bn.
Teknik sintesis kimia secara kombinatorial dapat
dibuat dalam campuran (bersatu tetapi susunan
kimianya masih terpisah secara kimiawi) atau sintesis
fase padat.
Analisis
Proses sintesis molekul-molekul secara kombinatorial
dapat menghasilkan banyak ragam molekul. Kimia
kombinatorial berperan dalam penemuan beragam
molekul senyawa baru yang susunannya berbeda,
tetapi serupa.
Melalui analisis kombinatorial, dapat diperoleh jumlah
molekul yang terbentuk melalui suatu proses kimia
kombinatorial. Perhitungannya menggunakan aturan
perkalian. Misalnya, terdapat tiga kelompok molekul,
yaitu R1, R2, dan R3[1]. Jika diasumsikan tiga
kelompok molekul tersebut tidak bereaksi membentuk
senyawa baru dengan sesama kelompoknya, yaitu
molekul R1 tidak bereaksi dengan molekul R1 lainnya,
demikian juga R2 dan R3, jumlah molekul baru yang
dapat terbentuk adalah
dengan N adalah jumlah molekul yang direaksikan
dalam tiap-tiap kelompoknya.
Proses Sintesis Kombinatorial pada Fase Padat
Sintesis fase padat dianggap sebagai awal
perkembangan kimia kombinatorial. Hal ini telah
berkontribusi dalam penemuan bahan-bahan baru di
bidang obat-obatan, katalisator (pemercepat reaksi),
atau penemuan bahan-bahan alam[3]. Sintesis ini
merupakan sintesis organik dengan menggunakan
bahan pendukung dalam wujud padat.
Agar dapat berlangsung, sintesis fase padat
memerlukan beberapa komponen, yaitu
1. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung)
terhadap kondisi sintesis
2. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
3. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan
proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap
gugus-gugus reaktif
Sintesis kimia secara kombinatorial pada fase padat
memanfaatkan suatu proses yang dinamakan sebagai
sintesis “campur dan pisahkan”[21]. Proses ini
dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi
berupa resin ke dalam beberapa porsi. Setelah itu,
tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing
pereaksi untuk mengaktifkan pereaksi. Setelah reaksi
pengaktifan selesai, dilakukan pencucian untuk
membersihkan sisa-sisa pereaksi sisa berlebih.
Kemudian, porsi-porsi tersebut dicampurkan secara
merata. Setelah proses pencampuran, hasil reaksinya
kemudian boleh jadi dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi. Reaksi dalam sintesis ini
menghasilkan jumlah yang lengkap dari senyawasenyawa
dimer (senyawa yang strukturnya merupakan
gabungan dari dua buah komponen penyusun) yang
mungkin terbentuk.
Jika dimisalkan terdapat X buah komponen (senyawa)
yang direaksikan melalui proses yang telah disebutkan
sebelumnya, jumlah dimer yang terbentuk adalah
X × X (11)
Jumlah tersebut sesuai dengan aturan perkalian, yang
telah disebutkan sebelumnya. Jika proses diulangi
sebanyak n kali dengan mereaksikan hasil reaksi
sebelumnya dengan komponen satuannya (yang
berjumlah X), hasil reaksi yang terbentuk meningkat
secara eksponensial, yaitu
X^n (12)
Rumus pada persamaan 12 tersebut sebenarnya
merupakan perluasan dari kaidah perkalian, yang juga
telah disebutkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan
bahwa hanya dengan beberapa langkah reaksi, dapat
terbentuk banyak ragam molekul yang susunannya berbeda tapi mirip.
Proses Sintesis Kombinatorial dengan Larutan
Selain sintesis fase padat, ada pula sintesis
kombinatorial yang dilakukan pada larutan. Hal ini
dilakukan untuk mengatasi keterbatasan pada sintesis
fase padat. Keterbatasan/kekurangan sintesis fase
padat untuk sintesis secara kombinatorial, antara lain
bahan kimia yang berwujud padat terbatas dan
terdapat kesulitan pada saat memantau sejauh mana
reaksi berlangsung ketika substrat (bagian yang
menjadi perhatian dari reaktan) dan hasil reaksi terkait
pada bahan berfase padat. Kelebihan lain dari sintesis
dengan larutan adalah tidak diperlukannya bahanbahan
yang menjadi prasyarat untuk melakukan
sintesis pada fase padat.
Proses sintesis secara tradisional melibatkan reaksi
secara bertahap. Hasil reaksi dikarakterisasi dan
dimurnikan terlebih dahulu, kemudian melalui proses
screening (pemisahan)[9]. Setelah pemisahan, tahap
ini dapat dilakukan lagi secara berulang untuk
membangun senyawa analog (senyawa yang berbeda
jenis tetapi serupa) lainnya.
Sementara itu, pada sintesis secara kombinatorial,
yang berlangsung secara paralel, substrat bereaksi
dengan sejumlah reaktan lainnya membentuk hasil
reaksi sejumlah tertentu. Kumpulan ini kemudian
melalui proses screening, pemisahan molekulmolekulnya,
umumnya tanpa melalui proses
pemurnian. Karakterisasi juga dilakukan, tetapi secara
lebih minimum. Saringan yang digunakan untuk
screening ini memiliki keluaran lebih besar daripada
yang digunakan pada sintesis secara tradisional.
Seperti pada sintesis kombinatorial pada fase padat,
sintesis larutan secara kombinatorial juga
mempercepat pembentukan senyawa-senyawa baru.
Terlihat dari gambar, bahwa pada saat yang
bersamaan, dapat dihasilkan tiga macam hasil reaksi.
Setelah terbentuknya hasil reaksi, karena yang
bereaksi pada tahapan selanjutnya adalah kumpulan
substrat, hasil reaksi pada tahap berikutnya juga
meningkat jumlahnya secara eksponensial.
Aplikasi dan Perkembangan Kimia
Kombinatorial
Manfaat terbesar dari kimia kombinatorial adalah
penemuan bahan-bahan baru, khususnya di bidang
farmasi[2]. Proses pembuatan bahan obat-obatan dapat
melibatkan proses pemisahan maya (virtual
screening), yaitu menggunakan simulasi dengan
bantuan komputer, juga pemisahan secara nyata (real),
yang dilakukan secara eksperimen[6].
Metode komputasi pada virtual screening dalam
pembuatan obat-obatan dapat dimanfaatkan sebagai
alat bantu prediksi atau simulasi bagaimana suatu
senyawa tertentu bereaksi dengan protein sasaran
tertentu. Simulasi dengan komputer ini berguna,
khususnya dalam membuat hipotesis atau
merencanakan penyempurnaaan terhadap bahan obatobatan
yang sudah ada.
Penggunaan pemisahan secara maya memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan
eksperimen secara langsung, antara lain
1. biaya yang lebih rendah, karena tidak perlu
membeli senyawa uji
2. dimungkinkan untuk meneliti senyawa yang belum pernah disintesis tanpa harus melakukan
pengujian secara eksperimen langsung
Meskipun pengujian dapat dilakukan secara maya,
tetap dibutuhkan eksperimen secara nyata agar suatu
senyawa hasil uji dapat dimanfaatkan secara nyata.
Pengujian secara maya menggunakan simulasi
komputer tetap tidak dapat menggantikan proses
pengujian dengan eksperimen secara sepenuhnya [6].
Selain dalam bidang farmasi, produksi bahan obatobatan,
kimia kombinatorial juga berperan dalam
bidang material. Bahan-bahan baru, seperti misalnya
bahan yang dapat menghasilkan cahaya tanpa panas
(luminescent) dengan substrat silikon
daftar pustaka: http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2008-2009/Makalah2008/Makalah0809-086.pdf
pertanyaan
1. Secara kimia kombinatorial kita dapat mendesain sebuah senyawa yang dapat digunakan sebagai obat, kemukakan desain dalam pembuatan obat tersebut secara kombinatorial?
2. apabila senyawa kalkon disintesis dengan metode kimia kombinatorial, apa yang akan terjadi?
pertanyaan
1. Secara kimia kombinatorial kita dapat mendesain sebuah senyawa yang dapat digunakan sebagai obat, kemukakan desain dalam pembuatan obat tersebut secara kombinatorial?
2. apabila senyawa kalkon disintesis dengan metode kimia kombinatorial, apa yang akan terjadi?
54 komentar:
Hai jiji , menurut saya :
2. apabila senyawa kalkon disintesis dengan metode kimia kombinatorial, apa yg terjadi ?
jawaban : 2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
hi Gio ssi :))
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Terimakasih untuk penyampaian informasinya, semoga ilmunya bermanfaat yaa..
Untuk menjawab pertanyaan diatas, menurut saya
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Makasih materinya asdos 😊😊
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Semangat terus berbagi ilmunya ya 🙌
Terimakasih gio
Menurut saya
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
terima kasih materinya, menurut saya senyawa kalkon disintesis dengan metode kimia kombinatorial akan menghasilkan senyawa kalkon dengan turunan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
terima kasih atas materinya.
jawaban saya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
2. apabila senyawa kalkon disintesis dengan metode kimia kombinatorial, apa yg terjadi ?
jawaban : 2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Hayy jiiioo
Menurut saya apabila senyawa kalkon disintesis dengan metode kimia kombinatorial, apa yg terjadi ?
jawaban : 2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
terimakasih materinyaa..
saya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua..
menurut saya, melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Terimakasih materinya bang.
Jawabannya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Menurut saya untuk jawaban no. 2 yang terjadi apabila senyawa kalkon disintesis dengan metode kimia kombinatorial adalah Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
terima kasih atas materinya gio.
jawaban saya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
Hai gioo
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
hai gio, makasi loh ya supportnya :)
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Haii bang gioo, menurut saya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Terima kasih bang, menurut teori yang abang tulis, jawabannya :
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
terima kasih atas materinya.
jawaban saya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Hai jioo, akhirnya ketemu juga blognya. Maapkan daku yang baru komen sekarang, tapis setidaknya aku sudah berusaha berjuang untuk kasih komentar hihi..
Aku jawab semua aja yaa,karena aku tau rasanya nungguin jawaban apalagi kepastian.
Baiklah jawabannya adalah:
1.Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
See you next time jioo
haii bang jio
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Hai bang gio, terimakasih atas materinya.
Menurut saya :
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Terima kasih bang jioo atas materi yang disampaikan.
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
terimakasih ats penjelasan materinya gio
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain
Haii bang gioo, menurut saya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Haii bang gioo, menurut saya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
hai gio, menurut saya
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Menurut saya melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
terima kasih atas materinya.
jawaban saya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
pertanyaan pertama dimana Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
Materi yang menarik Gio~yaaa,
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Terimakasih gio,
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Hai jijiiiii
Saya akan menjawab nih :
1. Bisa menggunakan aplikasi computer-assisted drug design (CADD) / computer-assisted molecular design (CAMD).
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologisnya.
terimakasih pemaparannya
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Terimakasih atas materinya bang jioooo, menurut saya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
thanks gio atas penjelasannya menurut literatur 1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Terimakasih atas materinya bang jioooo, menurut saya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain
Hai jiji , menurut saya :
2. apabila senyawa kalkon disintesis dengan metode kimia kombinatorial, apa yg terjadi ?
jawaban : 2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain
Terimakasih materinya bang.
Jawabannya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Hai bang gioo
Terimakasih atas materinya bang.
Jawabannya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Terimakasih materinya bang.
Jawabannya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Terimakasih materinya bang.
Jawabannya:
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
Terima kasih bang Gio atas materi dari abang
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain
Makasih penjelasannya bg demando
1. Computer-assisted drug design (CADD) biasa juga disebut computer-assisted molecular design (CAMD) merupakan aplikasi komputer lebih terkini sebagai perangkat dalam proses desain obat. Aplikasi langsung dari CADD yakni membantu membuat dan menemukan suatu ligan prediksi (the putative drug) yang akan berinteraksi dengan daerah target pada suatu reseptor. Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis.
2. Melalui pendekatan ini dapat dibuat turunan kalkon dengan berbagai variasi substituen pada kedua cincin benzen sehingga menghasilkan perpustakaan molekul kalkon. Perpustakaan molekul kalkon akan berguna untuk menjelaskan antara struktur kimia denagan aktivitas biologinya dan sangat berguna untuk tujuan terapeutik seperti mencari aktivitas biologis tertentu misalnya antimikroba, antikanker, antiinflamasi dan lain-lain.
terimakasih gio
menurut saya
1. Dengan cara memperlambat interkonversi yaitu dengan cara bekerja dibawah suhu -230 drajat celcius.
2. Dengan cara menginkubasi keduanya, lalu di tambahkan bakteri pseudomonas putida, yg mana bakteri tersebut dapat mengokaidasi (S) Nikotina
terimakasih bang gio
menurut saya
1. Dengan cara memperlambat interkonversi yaitu dengan cara bekerja dibawah suhu -230 drajat celcius.
2. Dengan cara menginkubasi keduanya, lalu di tambahkan bakteri pseudomonas putida, yg mana bakteri tersebut dapat mengokaidasi (S) Nikotina
Posting Komentar